Urtikaria dan angioedema adalah kondisi kulit yang umum terjadi pada anak-anak, menyebabkan ruam berbentuk benjolan merah atau pembengkakan di bawah kulit. Artikel ini akan membahas gejala, penyebab, diagnosis, pengelolaan, dan langkah-langkah pencegahan yang berkaitan dengan urtikaria dan angioedema pada anak.
1. Gejala Urtikaria pada Anak:
- Ruam Merah yang Gatal: Ruam berbentuk benjolan merah yang gatal dan muncul secara tiba-tiba adalah gejala utama urtikaria pada anak.
- Bentuk Lesi yang Berubah-ubah: Lesi urtikaria dapat muncul dan menghilang dalam hitungan jam, dengan bentuk dan ukuran yang berubah-ubah.
- Sensasi Terbakar atau Terbakar: Anak mungkin mengalami sensasi terbakar atau terbakar di daerah yang terkena ruam.
- Pembengkakan pada Bibir atau Wajah: Pembengkakan yang terjadi pada bibir, kelopak mata, atau wajah adalah gejala angioedema, bentuk yang lebih dalam dari urtikaria.
2. Penyebab Urtikaria dan Angioedema pada Anak:
- Reaksi Alergi: Alergi makanan, obat-obatan, gigitan serangga, atau paparan alergen lainnya dapat menyebabkan urtikaria atau angioedema pada anak.
- Infeksi Virus atau Bakteri: Beberapa infeksi virus atau bakteri dapat memicu reaksi kulit seperti urtikaria pada anak.
- Stres Emosional atau Fisik: Stres emosional atau fisik yang signifikan dapat menjadi pemicu urtikaria atau angioedema pada anak-anak.
- Faktor Lingkungan: Paparan terhadap panas, dingin, sinar matahari, atau bahan kimia tertentu juga dapat memicu reaksi urtikaria atau angioedema pada anak.
3. Diagnosis Urtikaria dan Angioedema pada Anak:
- Wawancara Medis dan Riwayat Alergi: Dokter akan melakukan wawancara medis menyeluruh untuk menentukan apakah ada faktor pemicu yang mungkin menjadi penyebab urtikaria atau angioedema pada anak.
- Pemeriksaan Kulit: Pemeriksaan kulit menyeluruh dapat membantu dalam mendiagnosis urtikaria dan angioedema, terutama jika ada lesi yang masih ada saat anak diperiksa.
- Tes Alergi: Tes alergi seperti tes tusukan kulit atau tes darah dapat membantu mengidentifikasi alergen tertentu yang mungkin menjadi pemicu reaksi urtikaria atau angioedema.
4. Pengelolaan Urtikaria dan Angioedema pada Anak:
- Antihistamin Oral: Obat antihistamin oral dapat membantu mengurangi gatal dan pembengkakan yang terkait dengan urtikaria dan angioedema pada anak.
- Kompres Dingin: Kompres dingin dapat membantu mengurangi gatal dan pembengkakan kulit pada anak.
- Terapi Topikal: Krim atau lotion kortikosteroid topikal dapat diberikan untuk mengurangi peradangan dan meredakan gejala pada kulit yang terkena.
- Penghindaran Pemicu: Mengidentifikasi dan menghindari pemicu yang memicu reaksi urtikaria atau angioedema sangat penting untuk mencegah eksaserbasi kondisi pada anak.
5. Pencegahan Urtikaria dan Angioedema pada Anak:
- Identifikasi Pemicu: Penting untuk mengidentifikasi dan menghindari faktor pemicu yang menyebabkan reaksi urtikaria atau angioedema pada anak.
- Penggunaan Obat Pemeliharaan: Jika anak memiliki riwayat urtikaria atau angioedema yang berulang, dokter mungkin meresepkan obat pemeliharaan untuk mencegah serangan berulang.
- Pengelolaan Stres: Mengajarkan anak teknik pengelolaan stres dapat membantu mengurangi kemungkinan serangan urtikaria atau angioedema yang disebabkan oleh stres emosional.
- Penggunaan Perlindungan Matahari: Menggunakan tabir surya dan menghindari paparan langsung terhadap sinar matahari dapat membantu mencegah reaksi urtikaria atau angioedema akibat paparan sinar UV.
Urtikaria dan angioedema pada anak bisa menjadi pengalaman yang menakutkan baik bagi anak maupun orang tua. Namun, dengan pengelolaan yang tepat dan identifikasi pemicu yang sesuai, kondisi ini dapat dikel.